Benjolan Dan Tumor Payudara Belum Tentu Kanker
Gambar by Alodokter.com |
Jangan takut apabila Anda menemukan benjolan di sekitar payudara. Benjolan payudara tidak semua menandakan kanker. Pada beberapa kasus, benjolan ini adalah kondisi atau tumor payudara nonkanker yang umumnya tidak berbahaya.
Tumor jinak pada payudara umumnya membentuk benjolan pada payudara. Kondisi ini terjadi ketika ada sel-sel payudara yang berkembang secara tidak normal dan cepat. Namun tidak semua benjolan payudara adalah tumor atau kanker. Ada beberapa penyebab benjolan pada payudara yang jauh lebih umum daripada tumor dan kanker.
Benjolan payudara bisa memiliki karakter seperti berikut:
- Kista payudara berisi cairan.
- Benjolan menyebabkan nyeri.
- Jika berukuran besar, benjolanpayudara dapat mengubah bentuk dan ukuran payudara.
- Jika berkembang pada jaringan dalam saluran susu, maka dapat menyebabkan munculnya cairan dari puting.
Jenis dan Penyebab Benjolan
Secara umum benjolan payudara dapat disebabkan beberapa hal sebagai berikut:
Fibroadenoma
Merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum terjadi. Fibroadenoma umumnya memilliki ciri-ciri di antaranya, tidak terasa nyeri, dan jika diraba terasa padat, bulat, sekaligus kenyal dan dapat bergeser.
Tumor jinak paling sering dialami wanita usia 20 – 30 tahun. Fibroadenoma terjadi ketika tubuh membentuk jaringan kelenjar susu berlebihan. Fibroadenoma umumnya dapat hilang dengan sendirinya, tapi terkadang dapat juga tinggal dan membesar, terutama saat hamil. Penyebab fibroadenoma umumnya tidak diketahui dengan pasti. Namun, karena kondisi ini banyak dialami wanita menopause dan pasca-menopause yang menjalani terapi penggantian hormon, maka diduga fibroadenoma akibat perubahan kadar hormon estrogen. Fibroadenoma yang tidak kunjung hilang umumnya ditangani dengan operasi.
Perubahan fibrosistik/ fibroadenosis
Perubahan fibrosistik adalah perubahan payudara akibat perubahan hormon selama siklus menstruasi bulanan. Kondisi ini menjadi penyebab umum tumor jinak pada wanita usia 35 – 50 tahun. Wanita yang mengalami perubahan fibrosistik umumnya mengalami:
- Memiliki benjolan pada satu atau kedua payudara. Benjolan ini bertambah besar dan mengeras sebelum masa menstruasi.
- Benjolan yang dirasakan dapat terasa keras ataupun lunak dan dapat terdiri dari satu atau beberapa benjolan.
- Terkadang keluar cairan dari puting.
- Nyeri pada payudara.
- Perubahan ukuran payudara.
Gejala-gejala di atas dapat berbeda pada setiap wanita. Oleh karena lansia tidak lagi mengalami menstruasi, maka kondisi ini umumnya tidak dialami setelah wanita berusia 50 tahun ke atas. Fibrosistik tidak memerlukan penanganan khusus. Namun dokter biasanya akan memberikan resep untuk membantu meredakan nyeri saat datang bulan. Benjolan dan rasa sakit yang disebabkan oleh fibrosistik umumnya akan reda setelah menstruasi.
Kista sederhana
Merupakan benjolan berisi cairan yang biasanya terbentuk pada satu atau kedua payudara dengan jumlah dan ukuran yang berbeda. Ukuran dan lunak atau kerasnya berubah sesuai siklus menstruasi. Kondisi ini tidak memerlukan operasi dan dapat ditangani dengan prosedur jarum aspirasi halus. Jarum digunakan untuk menyerap beberapa sel keluar dari benjolan payudara. Jika benjolan ini adalah kista, maka akan mengempis setelah cairan dikeluarkan. Kondisi yang paling sering dialami wanita 30-60 tahun ini umumnya tidak mendatangkan gejala lain. Hormon diduga menjadi penyebab timbulnya kista payudara ini.
Papiloma intraduktal
Kondisi yang umumnya terjadi pada wanita berusia 45-50 tahun ini berbentuk seperti benjolan kecil menyerupai kutil pada dinding saluran susu dekat puting. Pada beberapa kasus papiloma intraduktal dapat menyebabkan perdarahan dari puting. Papiloma intraduktal dapat ditangani dengan operasi.
Lemak nekrosis traumatik
Lemak pada payudara membentuk benjolan yang umumnya berbentuk bulat, padat, kencang, tapi tidak terasa nyeri. Kondisi ini terjadi akibatcedera pada payudara. Umumnya kondisi ini tidak memerlukan penanganan khusus.
Kapan Perlu ke Dokter?
Kendati setiap benjolan pada payudara bukan menandakan kanker, namun Anda disarankanmemeriksakan diri ke dokter. Anda mungkin tidak akan tahu apakah benjolan pada payudara Anda bersifat kanker atau tidak sebelum diperiksa atau diuji secara medis. Berikut ini gejala-gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker payudara:
Terdapat benjolan atau penebalan pada payudara atau di dekat payudara seperti di ketiak yang tetap terasa setelah masa haid selesai. Benjolan tidak bisa bergeser ke kanan kiri ketika disentuh.
- Terdapat area yang jelas terasa atau terlihat berbeda pada salah satu atau kedua bagian payudara.
- Terjadi perubahan pada bentuk, ukuran, dan kontur payudara.
- Terjadi perubahan pada kulit payudara atau pada puting, seperti kemerahan, cekung, berkerut, tanda-tanda peradangan, atau bersisik.
- Keluar cairan bening atau berdarah dari payudara.
- Payudara atau ketiak terasa nyeri terus menerus.
Sebagai tindak lanjut pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda bisa menggunakan mamogram yakni tes di rumah sakit untuk mendeteksi penyebab benjolan. Lebih lanjut, bisa juga dengan cara biopsi untuk mengetahui apakah benjolan pada payudara bersifat jinak atau merupakan kanker. Pada biopsi, sebagian atau seluruh bagian benjolan diangkat untuk lebih lanjut diperiksa. Penanganan kemudian disesuaikan dengan penyebab dan kondisi kesehatan pasien.
Sumber : Alodokter.com
Posting Komentar