BREAKING NEWS

Sabtu, 20 Februari 2016

Kawasaki Z125 Rilis Minggu Depan, Berapa Harganya?

Kawasaki Z125 Rilis Minggu Depan, Berapa Harganya?

Image via Google
Kawasaki Z125 Siap Mengaspal di Indonesia Minggu Depan – Setelah sebelumnya beredar banyak spekulasi mengenai kehadiran motor terbaru Kawasaki yaitu Z125, akhirnya PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memastikan untuk segera melaunching motor terbarunya tersebut pada hari Rabu (24/2/2016) mendatang di Pit Stop Karting, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Kawasaki Z125 yang disebut-sebut sebagai mini sport bike tersebut bakal hadir untuk mengisi segmen prodk dari KMI di Indonesia menempati kelas 125cc. Dijejali dengan mesin 125cc, sekilas Kawasaki Z125 menggendong basis mesin sam dengan Kawasaki Zone 125 VR yang sempat beredar di dalam negeri.Hanya saja untuk Kawasaki Z125 kali ini sudah bersuplai bahan bakar Fuel Injection berikut dengan penyematan kopling manual layaknya motor sport untuk varian Pro.

Secara desain meski tergolong mini, namun Kawasaki Z125 masih mewarisi garis desain Kawasaki Z Series yang terkenal akan garis tajam dan agresif pada sekujur bodynya. Sementara di bagian kaki-kakinya juga terbilang cukup gahar dengan ban dan velg lebar, plus penggunaan shock depan berjenis up-side down (USD). Sementara untuk shocbreaker di belakang mengadopsi desain shock Kawasaki ER-6n dengan model rebah samping.
Untuk fitur lanjutannya, Kawasaki Z125 juga terlihat premium dan berkelas dengan speedometer digital dikombinasikan takometer analog yang menambah nilai jualnya. Tak lupa stoplamp berjenis LED juga sudah terpasang pada bagian buritan dari motor ini.

Sementara banyak pihak yang menganggap rilisnya Kawasaki Z125 turut menggantikan posisi Kawasaki KSR110 yang sama-sama bersegmen mini sport bike. Namun menanggapai hal ini, PT KMI diwakili oleh Michael Chandra Tanadhy selaku Deputy Head Sales & Promotion Department, Marketing Divison PT KMI, mengatakan kedatangan Kawasaki Z125 tidak akan menggantikan posisi KSR.

“Kawasaki KSR dan Z125 akan dijual berbarengan jadi tidak ada yang discontinue, karena segmentasi kedua motor tersebut berbeda, KSR lebih ke off-road sedangkan Z125 lebih ke on-road,” jelas Michael, dipetik dari laman Otomotifnet, hari Sabtu (20/2).

Lalu berapa ya kisaran harganya? Sekedar informasi untuk Kawasaki Z125 yang dihadirkan di Indonesia akan didatangkan secara impor dari Thailand. Sementara di Thailand, baby Z Series ini dijual dengan harga sekitar Rp28,7 jutaan. Di Indonesia? Bisa dipastikan lebih mahal lagi. Baca juga “Satria Tantangan 7 Detik” Tantangan Baru SIS Bagi Media dan Anggota Klub dan AHM Anggap Indonesia Tak Potensial untuk Motor Murah.

Sumber : Semisena.com

Kamis, 18 Februari 2016

Sejarah Candi Gedong Songo

Sejarah Candi Gedong Songo

Gambar by ciputranews.com
Kompleks Candi Gedong Songo terletak di lereng gunung Ungaran, di desa Candi, Kecamatan Sumowono, kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah. Tidak ditemukan informasi yang berupa prasasti yang berhubungan dengan bangunan di kompleks candi Gedong Songo, sehingga sampai saat ini tujuan dan kapan Candi Gedong Songo dibangun belum diketahui secara pasti.
Gambar by Semarangplus.com
Namun, jika didasarkan pada lokasi candi yang terletak di daerah perbukitan, candi ini diduga didirikan pada masa awal perkembangan agama Hindu di Jawa, yaitu pada masa pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya. Dari lokasi dan gaya arsitektur situs Candi Gedong Songo ini nampak sekali merupakan candi yang bersifat Hindu Siwa dan kuat dugaan dahulu kala digunakan sebagai tempat pemujaan. Pada saat itu, agama Hindu beranggapan bahwa perbukitan ataupun dataran tinggi sebagai perwujudan dari kahyangan, di mana para dewa bersemayam.

Pada tahun 1740 Raffles mengungkapkan keberadaan kompleks Candi Gedong Songo Semarang ini. Pada saat itu hanya tujuh bangunan yang ditemukan oleh Raffles dan ia pun menyebutnya sebagai “Gedong Pitu”. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa arkeolog Belanda seperti Van Stein callenfels (1908) dan Knebel (1911), ditemukan kembali dua buah candi yang lainnya.

Nama Candi Gedong Pitu pun diubah menjadi Candi Gedong Songo. Nama tersebut berasal dari bahasa Jawa yang memilki arti sembilan bangunan. Pemugaran pertama kali dilakukan pada bangunan Candi Gedong I dan Candi Gedong II pada tahun 1928-1929 oleh Dinas Purbakala Pemerintahan Kolonial Belanda. Kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 1972-1982, selama hampir sepuluh tahun pemugaran dilakukan pada pemugaran candi dan juga penataan lingkungan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Gambaran Candi Gedong Songo
Pada saat ini hanya terdapat lima bangunan candi di kompleks Candi Gedong Songo yang kondisinya masih terlihat utuh, diantaranya adalah candi gedong I, II, III, IV dan V. Sedangkan, Candi Gedong VI, VII, VIII, dan IX sudah tidak dapat dilihat kesatuan bangunannya seperti apa.
Reruntuhan-reruntuhan bangunannya pun sudah tidak dapat kita lihat di sana, karena telah disimpan dan diamankan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jawa Tengah.
ANTARA FOTO/Aloysuis Jarot Nugroho
Candi Gedong I
Catatanruslan.com
Candi Gedong I yang terdapat di dalam kompleks percandian Candi Gedong Songo merupakan sebuah bangunan utuh, berukuran cukup kecil dan berdiri di atas bidang tanah yang berbentuk persegi panjang. Bentuk atapnya segiempat yang merupakan susunan dan berhiaskan pola kertas tempel pada sekelilingnya. Sebagian puncak candi ini telah rusak.

Kaki candi atau yang disebut juga batur candi berbentuk denah dasar persegi empat yang terdapat hiasan deretan panel dengan hasil pahatan motif bunga (padma) dan sulur-suluran yang sederhana. Permukaan kaki candi berbentuk selasar selebar kurang lebih 0,5 meter dan mengelilingi tubuh Candi Gedong Songo I ini. Sedangkan, tinggi kakinya mencapai 1 meter dan memiliki tangga pada sisi timur untuk menuju ruangan candi.

Pada sepanjang tepian salasar terdapat pagar, namun kini sebagian besar sudah tanggal dan hilang. Pada dinding candi sisi luar tidak memiliki relief dan juga tidak terdapat tempat arca yang biasa disebut relung. Namun, di bagian tengah-tengah dinding didapatkan hasil pahatan dengan motif bunga yang membentuk seperti bingkai kosong, di dalamnya tidak diketahui apakah pernah terdapat pahatan juga ataupun arca sebelumnya.

Candi Gedong II
Candi Gedong II yang terdapat di dalam kompleks percandian Candi Gedong Songo dasar bangunannya berbentuk bujur sangkar dengan luas 2,5 m2 dan berdiri pada sebuah batur dengan tinggi mencapai 1 meter.

Pada batur bagian atas terdapat pelipit yang bentuknya menjorok ke luar dinding semacam selasar dengan lebar 0,5 meter yang mengelilingi tubuh Candi Gedong Songo II ini. Pada sisi timur candi terdapat tangga naik menuju ruangan kecil di dalam tubuh candi. Pada pintu candi terdapat bilik penampil yang bentuknya menjorok ke luar sepanjang 1 meter dari tubuh candi dan terdapat hiasan kalamakara.

Pada dinding bagian luar sisi selatan, barat dan utara candi ini terdapat susunan batu yang bentuknya menjorok ke luar. Susunan batu ini terlihat membentuk bingkai semacam relung tempat arca. Pada bagian depan bingkai terdapat hiasan hasil pahatan bermotif kertas tempel. Pada bagian atas bingkai terdapat pahatan kalamakara. Sedangkan, pada bagian bawah bingkai terdapat hiasan sepasang kepala naga dengan mulut yang terbuka lebar.

Atap candi ini merupakan susunan balok yang terdiri dari 3 tingkat, yang semakin mengecil keatas dengan puncak yang runcing. Pada setiap balok di sekelilingnya dihiasi pahatan bermotif kertas tempel dan pada setiap sudut balok dihiasi sebuah mahkota bulat dengan ujungnya yang runcing. di depan candi gedong II ini terdapat reruntuhan dan terlihat ada pondasi bangunan yang diduga dahulunya adalah sebuah bangunan Candi Perwara.

Candi Gedong III
Cheaptravelsecrets.com
Candi Gedong III pada area kompleks Candi Gedong Songo di Ungaran ini terdiri dari tiga buah bangunan. Sebuah bangunan menghadap ke arah barat dan dua buah bangunan lainnya berdiri berjajar menghadap ke arah timur.

Pada saat ini ketiga buah bangunan tersebut keadaaanya masih utuh. Bangunan yang menghadap ke barat menurut dugaan memiliki fungsi yang sama dengan bangunan Candi Semar yang ada di kompleks Candi Dieng. Dugaan ini muncul karena kemiripan bentuk dari kedua buah candi tersebut, yaitu keduanya sama-sama tidak memiliki relung pada dindingnya.
Candi ini menghadap ke arah barat di depan dua buah candi lainnya. Memiliki denah bangunan berbentuk persegi panjang dan atapnya berbentuk limasan yang melengkung. Di atas atapnya terdapat tiga buah hiasan seperti menara kecil yang berjajar memanjang. Pintu candi ini terkesan sederhana dan tak berbingkai, pada ambang atasnya tampak hiasan-hiasan yang rusak.

Kedua bangunan yang menghadap ke timur terlihat sama, bahkan terkesan kembar bentuknya. Namun, keduanya memiliki ukuran yang berbeda. Candi yang terletak di sebelah utara lebih besar dan lebih tinggi. Candi yang lebih besar merupakan candi induk dan yang satunya merupakan candi perwara. Bangunan candi-candi ini didirikan di atas teras rendah berbentuk persegi.

Kedua bangunan candi ini memiliki atap bersusun 3, yang terdiri dari persegi-persegi yang semakin ke atas semakin kecil ukurannya serta memiliki puncak atap yang runcing. Masing-masing persegi ini dihiasi pahatan-pahatan dengan motif kertas tempel dan di setiap sudutnya terdapat hiasan semacam mahkota berbentuk bulat yang ujungnya runcing. tubuh candi ini dikelilingi selasar sempit tanpa pagar.

Terdapat bilik penampil yang menjorok ke luar sekitar 1 meter pada pintu masuk candi-candi tersebut dan tangga naik ke selasar memiliki pipi tangga yang dihiasi hasil pahatan bunga pada pangkalnya. Pada candi induk, pada sebelah kanan dan kiri pintunya ada relung yang berisi Arca Siwa yang sedang berdiri. Pada bagian pertengah masing-masing sisi kaki candi ini terdapat pula relung yang berisi Arca Ganesha pada salah satu relung-relung tersebut.
Relung-relung tempat arca juga terdapat pada dinding-dinding candi sisi utara, selatan dan barat pada masing-masing bangunan. Pada candi Induk, relung-relung tersebut berisi Arca Ganesha yang sedang bersila dan Arca Durga bertangan delapan yang sedang berdiri. Tepat di depan candi utama berdiri bangunan candi yang mirip dengan candi semar yang berfungsi sebagai gudang atau tempat penyimpanan.

Candi Gedong IV
Catatanruslan.com
Hanya terdapat satu bangunan yang masih utuh pada Candi Gedong IV kompleks Candi Gedong Songo, karena sejumlah candi lainnya sudah menjadi reruntuhan. Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana bentuk dari candi-candi Gedong Songo yang telah runtuh tersebut, namun kuat dugaan reruntuhan tersebut merupakan reruntuhan dari candi perwara.
Sedangkan, bangunan yang bentuknya masih utuh memiliki kemiripan bentuk dengan Candi Gedong II. Di mana tubuh candi tersebut berdiri di atas batur persegi panjang setinggi 1 meter. Batur tersebut juga memiliki pelipit yang menjorok keluar seperti selasar selebar 0,5 meter dan mengelilingi tubuh Candi Gedong IV.

Pada sisi timur candi ini terdapat tangga untuk mencapai pintu masuk ke ruangan di dalam tubuh candi. Pada pintu candi ini terdapat bilik penampil dan juga terdapat hiasan kalamakara di atas ambang pintunya. Pada sisi kanan dan kiri ambang pintu candi ini terdapat relung yang kosong.

Pada dinding luar candi ini (sisi barat, utara, selatan) ada relung tempat arca. Namun, hanya terdapat satu arca yang berupa sesosok laki-laki yang sedang berdiri dan keadaannya pun sudah rusak. Candi ini memiliki atap bersusun yang terdiri dari 3 buah persegi yang semakin kecil ke atas dan memiliki puncak yang runcing seperti atap yang dimiliki Candi Gedong II. Kubus-kubus itu dikelilingi oleh pahatan-pahatan dengan motif kertas tempel dan pada setiap sudut persegi tersebut berhias mahkota bulat berujung runcing.

Candi Gedong V
Catatanruslan.com
Hanya sebuah bangunan candi yang masih utuh pada Candi Gedong Songo ke-V ini, sedangkan candi-candi lain yang diduga sebagai candi perwara tinggal reruntuhannya saja. Reruntuhan candi tersebut berada di sekeliling candi yang masih utuh.

Candi yang masih utuh ini juga memiliki kemiripan bentuk dengan bangunan Candi Gedong II dan Candi Gedong IV kompleks Candi Gedong Songo. Di atas denah berbentuk persegi panjang candi ini berdiri. Tubuh candi berdiri di atas batur yang memiliki ketinggian 1 meter. Pada atas batur terdapat pelipit yang bentuknya menjorok keluar membentuk selasar yang mengelilingi tubuh candi dengan lebar 0,5 meter.

Pada sisi timur candi terdapat tangga menuju selasar dan menuju pintu untuk memasuki ruangan di dalam tubuh candi. Pintu candi ini memiliki bilik penampil yang bentuknya menjorok keluar sekitar 1 meter dari tubuh candi. Di sisi kanan dan kiri pintu candi terdapat relung tempat arca yang kosong. Sedangkan di atas pintu terdapat hiasan kalamakara. Pada dinding luar sisi barat, selatan dan utara candi ini didapatkan relung-relung yang berisikan arca.


Sumber : Situscandi.com

Rabu, 17 Februari 2016

6 Pantai di Jogja Ini Cocok Banget Buat Prewed

6 Pantai di Jogja Ini Cocok Banget Buat Prewed

Gambar by Alvinfauzie.com
Gugusan pantai yang berada di Jogjakarta, membentang dari kabupaten Gunungkidul, hingga kabupaten Kulon Progo. Keindahan pantai di Jogja itu tidak kalah menarik dengan pesona yang ada di Bali.

Tak hanya untuk wisata, pantai-pantai di Jogja cocok banget dijadikan tempat foto prewed. Seperti 6 pantai pilihan Ojek Wisata Jogja berikut ini.

Pantai Jogan
Pantai Jogan by Picture.triptrus.com
Pantai Grojokan Manten (Jogan) merupakan salah satu gugusan pantai di Gunungkidul. Pesona pantai ini adalah adanya air terjun yang mengalir ke bibir pantai. Meski jalan turun menuju pantai agak curam, namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi wisatwan untuk berfoto di bawah air terjun.

Pantai Nglambor
Pantai Nglambor (Foto: Spadepicnic)
Pantai Nglambor, terletak tepat di sebelah pantai Jogan. Kedua pantai ini hanya terpisah tebing. Di pantai Nglambor, wisatawan bisa menyelam di periaran dangkal (snorkeling) lalu melihat keindahan biota laut yang ada di sana. Asik juga prewed di sini. Masih jarang ada yang berani prewed pas snorkeling.

Pantai Watu Lawang
Pantai watu lawang  (Foto: Ojek Wisata Jogja)
Pantai watu lawang adalah salah satu pantai pasir putih yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Padahal keindahan di pantai ini tidak kalah dengan yang lain, hanya saja akses jalan menuju pantai ini masih dari jalanan berbatu. Namun jika ingin mencari suasana pantai yang sepi dan tenang, pantai ini bisa menjadi pilihan.

Pantai Pok Tunggal
Pantai Pok Tunggal (Foto: Liburmulu)
Pantai pasir putih yang satu ini menjadi salah satu perimadona di Gunungkidul. Pantai Pok Tunggal menawarkan hamparan pesona pasir putih yang cukup luas. Wisatawan bisa memilih tempat untuk bersantai di tepi pantai yang sangat luas.

Pantai Sadranan
Pantai Sadranan  (Foto: Ojek Wisata Jogja)
Sadranan, merupakan salah satu pantai yang manawarkan wahana snorkeling. Selain itu, pantai Sadranan juga menyediakan tempat untuk bersantai ala-ala pantai di Bali.

Pantai Ngobaran
Pantai ngobaran  (Foto: Ojek wisata Jogja)
Pantai yang satu ini tidak hanya menawarkan keindahan pantai saja. Namun juga pesona budaya dan sejarah. Pasalnya di pantai ini tercapat pura, wihara, dan juga masjid yang menghadap ke selatan.

Sumber : Beritajogja.id

Sejarah Candi Borobudur

Sejarah Candi Borobudur

Sumber : ramayudanto.blogspot.com
Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.

Sejarah Candi Borobudur
Sejarah-negara.com
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur
Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagaiTrisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.

Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.

Borobudur
Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.

Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

Sumber : Kumpulan.info

Candi Prambanan

Candi Prambanan 

Gambar via Flickr.com
Merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia bahkan se Asia Tenggara. Candi ini dikenal juga dengan nama Candi Roro Jongrang yang didirikan sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Oleh UNESCO sejak tahun 1991 silam, candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya dunia yang harus dilindungi keberadaanya. Candi Prambanan ini memiliki ketinggian 47 meter atau lebih tinggi 5 meter dari candi Borobudur.

Candi Prambanan disebut juga Candi Rorojongrang karena terkait oleh sebuah legenda yang konon diyakini oleh sebagaian masyarakat jawa. Legenda tersebut menceritakan seorang pangeran yang bernama Bandung Bondowosoyang jatuh cinta kepada seorang putri yang bernama Rara Jongrang. Karena sang putri tidak kuasa untuk menolak cintanya maka sang putri mengajukan syarat yang harus di penuhi Bandung Bondowoso yaitu membuat candi dengan jumlah 1.000 arca dalam waktu semalam. Permintaan Roro Jongrang tersebut disanggupi dan hampir terpenuhi pada suatu malam sampai akhirnya Roro Jongrang meminta bantuan warga desa untuk menumbuk padi agar memacing ayam jantan supaya berkokok yang menandakan hari sudah pagi. Tetapi Bandung Bondowoso tahu kalau dicurangi yang pada waktu itu sudah menyelesaikan 999 arca, yang selanjutnya mengutuk Roro Jongrang menjadi arca yang ke 1.000.

Struktur candi Prambanan menggambarkan kepercayaan dalam agama Hindu yaitu Trimurti. Komplek candi Prambanan mempunyai 3 candi di halaman utama yaitu candi Siwa, candi Brahma dan candi Wisnu. Seteiap candi utama mempunyai satu candi pendamping. Untuk candi Siwa didampingi candi Nandini, untuk candi Brahma didampingi candi Angsa dan untuk candi Wisni didampingi candi Garuda.

Relief yang terpahat pada dinding candi Prambanan menceritakan kisah Ramayana. Terdapat juga relief pohon Kalpataru, dimana umat Hindu menganggap pohon tersebut melambangkan kelestarian, kehidupan dan keserasian. Keberadaan pohon tersebut menggambarkan masyarakat jawa pada waktu itu mempunyai kesadaran dalam melestarikan lingkungannya.
Bagi para pengunjung ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai Candi Prambanan, sudah disediakan sebuah museum yang terletak di kompleks candi Prambanan. Museum tersebut menyediakan informasi audio visual mengenai sejarah di temukannya candi Prambanan hingga proses pemugarannya disajikan secara lengkap.

Ada even yang menarik dilaksanakan setiap bulan pada bulan purnama yaitu pementasan Sendratari Ramayana. Kisah Ramayana yang diceritakan dalam pertunjukan ini merupakan terjemahan dari relief yang dipahat pada dinding candi Prambanan.

Lokasi
Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan yang secara administratif terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Klaten Jateng.

Akses
Lokasi candi Prambanan terletak di tepi jalan raya Yogyakarta – Solo sehingga dapat mudah diakses dari manapun. Untuk pengunjung yang berasal dari arah Yogyakarta agar sampai ke lokasi ini hanya mengeluarkan biaya Rp.3.000,- -Rp.4.000 dengan menaiki bus transjogja dan saran angkutan umum lainnya. Jika pengunjung dari arah Solo hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.000. Sedangkan bila pengunjung berasal dari arah Klaten dapat memilih bus jurusan Klaten – Prambanan.

Harga Tiket
Tiket masuk untuk wisata lokal Rp.8.000,-.
Tiket masuk untuk wisatawan mancanegara sebesar US$ 10.

Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sekitar kompleks candi Prambanan terbilang cukup lengkap, seperti hotel atau rumah penginanapn, restoran atau rumah makan, toko – toko cenderamata dan warnet. Pemandu wisata juga dengan mudah dapat kita dapatkan dengan menelusuri jejak-jejek kejayaan peradaban Jawa – Hindu.

Sumber : Njogja.co.id

Selasa, 16 Februari 2016

Ratu Paling Berkuasa Dalam Sejarah Dunia

Ratu Paling Berkuasa Dalam Sejarah Dunia

Illustrasi semua gambar
Jika kepala keluarga kerajaan adalah wanita, biasanya dipanggil Ratu. Sebutan untuk ratu terkadang juga untuk permaisuri raja. Intinya adalah jika penguasa itu adalah lelaki maka akan disebut raja, sedangkan jika wanita, maka akan disebut ratu.  Banyak sekali ratu ratu di dunia ini yang kita ketahui, namun taukah anda bahwa beberapa dari mereka sangatlah terkenal bahkan disebut sebagai penguasa alam. Berikut ratu paling berkuasa dalam sejarah dunia versi anehdidunia.com

Wu Zetian Ratu Cina
Patung asli Wu Zetian Ratu Cina via wikispaces.com
Wu Zetian adalah selir kesayangan Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang yang berkuasa sekitar abad ke-7 Masehi. Setelah menyingkirkan permaisuri Wang dan selir Xiao dari istana, Wu Zetian berhasil mengendalikan kekuasaan sepenuhnya. Setelah Kaisar Gaozong wafat, dia mengangkat dirinya sebagai satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah Cina dan mendirikan Dinasti Zhou. Wu Zetian banyak dikecam sebagai seorang ratu yang licik dan kejam. Dia membentuk kepolisian rahasia untuk memata-matai setiap musuh dalam birokrasi istana. Beberapa musuhnya tewas secara mengenaskan karena berani menentangnya. Kenyataan Wu Zetian sebagai satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah Cina sering dijadikan contoh buruk oleh para sejarawan Konghucu mengenai apa yang terjadi jika seorang wanita memegang kekuasaan. Meski demikian, Wu Zetian dianggap sebagai seorang ratu yang tegas dan menghargai profesionalitas kerja. Sejumlah keburukan yang ditulis mengenai dirinya diduga dilebih-lebihkan karena sikap merendahkan kemampuan wanita.

Tribhuwana Tunggadewi Ratu Majapahit
Patung Tribhuwana Tunggadewi Ratu Majapahit via wikipedia.org
Ratu berkuasa kedua adalah Tribhuwana Tunggadewi yang tidak lain merupakan putri Raden Wijaya, penguasa pertama Majapahit. Pada mulanya dia adalah penguasa daerah di Jiwana yang bergelar Bhre Kahuripan. Dia menikah dengan Chakradara yang juga penguasa daerah bergelar Bhre Tumapel. Setelah kakak tirinya Jayanegara wafat, Tribhuwana naik tahkta sebagai Ratu Majapahit pada tahun 1329. Masa pemerintahan Tribhuwana dikenal sebagai masa perluasan Majapahit dari kerajaan kecil menjadi sebuah imperium raksasa. Pada masa ini lah Panglima Gajah Mada mengucapkan sumpah palapa untuk menyatukan seluruh Nusantara. Tribhuwana juga dikenal sebagai panglima perang yang tangguh. Pada tahun 1331, dia memimpin langsung sebuah pasukan untuk menyerang para pemberontak didampingi sepupunya, Adityawarman. Pemerintahan Tribhuwana kemudian dilanjutkan oleh putranya Hayam Wuruk yang terus meluaskan kekuasaan Majapahit hingga ke wilayah sejauh Maluku dan Filipina.

Isabella I Ratu Spanyol
Lukisan Isabella I Ratu Spanyol oleh Gerard David via wikipedia.org
Wanita ini adalah cucu Raja Henry III dari Castilia dengan Putri Catherine dari Portugal yangbernama Isabella I. Pada tahun 1474, Isabella dilantik sebagai Ratu Castilia menggantikan pamannya. Dia menikah dengan Raja Ferdinand II dari Aragon, dan gabungan dari dua kerajaan tersebut akan menjadi cikal bakal dari Negara Spanyol. Isabella adalah ratu yang mendanai perjalanan armada Cristopher Columbus pada tahun 1492 yang akhirnya menemukan Benua Amerika dan memulai era kolonialisme di Dunia Baru. Pada tahun yang sama, dia juga menaklukkan Granada, kerajaan Muslim terakhir di semenanjung Iberia. Di bawah kekuasaannya, terjadi pembantaian dan eksodus besar-besaran kelompok Yahudi dan Muslim keluar dari Spanyol. Dia mendirikan lembaga inskuisisi, sebuah pengadilan agama yang bertujuan untuk memastikan Katolik Roma sebagai satu-satunya agama yang dianut di Spanyol. Isabella juga berperan penting dalam menegakkan kembali hukum yang kacau pada era pemerintahan sebelumnya.

Catherine Ratu Rusia
Catherine Ratu Rusia via liputan6.com
Catherine II yang disebut sebagai Catherine Agung adalah permaisuri Tsar Peter III yang berkuasa di Rusia. Setelah terjadi kudeta yang menewaskan suaminya, Catherine naik takhta sebagai Tsarina pada tahun 1762. Catherine menjadi ratu terlama yang berkuasa di Rusia dan memodernisasi negaranya menjadi kekuatan yang disegani di Eropa. Pada masa pemerintahannya, wilayah Rusia meluas hingga ke Krimea, Kaukasus Utara, Ukraina Selatan, dan Lithuania. Catherine dikenal sebagai sosok berpikiran maju yang mementingkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dia mendirikan Institut Smolny, sekolah tinggi pertama untuk wanita Eropa. Dia juga menjadi pelindung bagi kegiatan seni dan kebudayaan di negaranya. Namun penindasannya terhadap kelas petani telah menyebabkan meletusnya sejumlah pemberontakan besar di Rusia. Begitu berpengaruhnya Catherine terhadap kemajuan Rusia sehingga periode kekuasaannya disebut sebagai zaman keemasan Rusia.

Victoria Ratu Inggris Raya
Victoria Ratu Inggris Raya via wikipedia.org
Siapa yang tidak kenal dengan ratu yang satu ini. Ratu Victoria adalah cucu dari Raja George III. Pada tahun 1837, dia naik takhta sebagai Ratu Inggris Raya. Dengan masa pemerintahan selama 63 tahun dan 7 bulan, dia adalah ratu yang paling lama berkuasa sepanjang sejarah. Masa pemerintahannya merupakan sebuah era kemajuan di segala bidang yang disebut sebagai Era Victoria. Di bawah pemerintahannya, Inggris menjadi kerajaan terluas di dunia yang wilayah kekuasaannya meliputi Kanada, Australia, dan India. Sejumlah kemajuan penting di bidang ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan dan kebudayaan terjadi di bawah kekuasaannya. Penemuan berbagai mesin baru menghasilkan revolusi industri dan kegiatan produksi massal. Victoria juga mempromosikan toleransi beragama di wilayah kekuasaannya, terutama setelah terjadinya pemberontakan di India pada tahun 1857. Banyak keturunan Victoria yang juga menjadi raja dan ratu di seluruh Eropa, sehingga dia dijuluki sebagai Nenek Eropa.

Nefertiti Ratu Mesir
Nefertiti Ratu Mesir via solopos.com
Nefertiti adalah permaisuri Fir’aun Akhenaten dari dinasti ke-18 yang berkuasa sekitar 3.300 tahun lalu. Bersama suaminya, dia menjalankan roda pemerintahan di Mesir dan menetapkan sejumlah kebijakan penting yang membawa perubahan di negerinya. Nefertiti dan suaminya juga dikenal sebagai pendiri agama baru yang hanya menyembah satu Tuhan, yaitu Aten. Salah satu keputusan besar dalam pemerintahannya adalah pemindahan ibukota dari Thebes menuju Amarna. Hal ini mungkin berkaitan dengan pengadopsian agama baru sehingga dibutuhkan sebuah pusat keagamaan baru yang terlepas dari pengaruh-pengaruh lama. Suaminya yang sebelumnya bernama Amenhotep berganti nama menjadi Akhenaten dan dirinya sendiri berganti nama menjadi Neferneferuaten untuk menghormati Tuhan baru Aten. Sejumlah kuil terbuka pun didirikan untuk Aten di Amarna. Lukisan-lukisan di kuil dan makam menunjukkan kekuasaan Nefertiti yang setara dengan suaminya, seperti kuasa untuk memberantas musuh dan mendirikan monumen. Setelah kematian suaminya, Nefertiti masih sempat berkuasa dalam waktu singkat.

Theodora Ratu Byzantium
 Theodora Ratu Byzantium via wikipedia.org
Theodora adalah permaisuri Kaisar Justinian I yang berkuasa sekitar abad ke-6 Masehi. Memulai karirnya sebagai seorang aktris teater, kehidupan Theodora berubah ketika sang kaisar meminangnya. Posisinya melesat dan dengan cepat dia berubah menjadi wanita paling berkuasa di seluruh Byzantium. Gereja Ortodoks Timur mengangkatnya sebagai seorang santa yang diperingati setiap tanggal 14 November. Theodora dikenal karena ketegasannya dalam mengambil keputusan. Ketika terjadi pemberontakan Nika di Konstantinopel, Kaisar Justinian hampir melarikan diri. Namun usaha Theodora membuat pelarian itu batal dan pemerontakan berhasil dipadamkan. Theodora memberikan perlindungan terhadap sekte kristen minoritas di Byzantium yang sering ditekan oleh Gereja Ortodoks. Dia juga menetapkan banyak kebijakan yang memihak perempuan seperti hukuman mati untuk pemerkosa dan perbaikan hak kepemilikan untuk perempuan. Berkat Theodora, para perempuan Byzantium menikmati hak yang jauh lebih baik dibanding perempuan di negara-negara tetangganya.


Sumber : Anehdidunia.com

Indonesia Memiliki 10 Tradisi Unik Yang Bakal Membuatmu Kagum Sampai Geleng-Geleng Kepala

Indonesia Memiliki 10 Tradisi Unik Yang Bakal Membuatmu Kagum Sampai Geleng-Geleng Kepala

Ilustrasi keseluruhan
Indonesia memang surganya keberagaman budaya. Selain kearifan lokal masyarakatnya yang bersahaja, masing-masing daerah selalu punya cara untuk memikat pengunjungnya dengan tradisi unik yang mempesona. Tak jarang, mereka malah bikin kamu heran sampai geleng-geleng kepala.

Nah, sebagai orang Indonesia yang cinta petualangan dan ingin menggali pengalaman, tradisi-tradisi unik berikut ini tentu gak boleh kamu lewatkan. Berikut mengenai beragam tradisi unik Indonesia yang bisa membuka matamu bahwa jika berurusan dengan budaya, Indonesia itu gak ada duanya!

#1Tawuran yang satu ini gak berbahaya. Inilah acara Tawur Nasi di Rembang, Jawa Tengah yang justru bikin orang-orang bergembira.
Tawur Nasi di Rembang via ichsansofan.blogspot.com
#2Di Mentawai, kamu bisa menemukan gadis-gadis bergigi runcing yang membentuk kecantikannya lewat prosesi kerik gigi.
Kerik Gigi Mentawai via wikigag.com
#3Kalau Perancis punya La F te du Baiser, Bali pun punya festival berciuman yang namanya Omed-omedan.
Omed-Omedan di Bali. via Wisatabali.com
#4Menyambut Ramadhan ala masyarakat Riau dengan mandi beramai-ramai lewat ritual Balimau Kasai.

Balimau Kasai via ikpmr-malang-anakriaupunya.blogspot.com
#5Manusia super itu bukan sekadar cerita komik. Kamu bisa melihat manusia-manusia super beraksi lewat atraksi Debus di Banten.
Atraksi Debus di Banten via kabartangsel.com
#6Jika Rembang punya ritual Tawur Nasi, masyarakat Bugis di Bone juga punya tradisi adu betis untuk mensyukuri hasil panen.
Malanca, tradisi adu betis di Bone via www.kabarkami.com
#7Tradisi Potong Jari, bukti kehilangan tingkat tinggi yang dilakukan oleh Suku Dani.
Seorang sesepuh memperlihatkan jarinya yang tidak utuh via www.sayangi.com
#8Saksikan saat masyarakat Toraja menghantarkan roh leluhur lewat perayaan meriah upacara Rambu Solo.
Upacara Rambu Solo Toraja via rianytam.wordpress.com
#9Gak cuma panorama yang mempesona, Bromo juga menjadi tempat masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada.
Prosesi upacara Yadnya Kasada. via www.triptrus.com
#10Saat kita menyambut tahun baru dengan riuhnya kembang api — tradisi Tapa Bisu Mubeng Beteng di Yogyakarta jadi pengingat untuk selalu mawas diri.
Tapa bisu mubeng beteng via rahmadazhar.blogspot.com

Tradisi unik ini adalah bukti bahwa Indonesia sarat makna. Kamu mungkin gak bisa menjamahi semuanya, tapi mengenal dan mempelajari mereka akan menjadikanmu pribadi yang kaya.
Sumber : Hipwee.com
 
Copyright © 2014 newblogws3